# Suicide-look like#



Sekali aku sudah terlahir…
Aku tak bisa kembali ke rahim ibuku lagi.
Begitu… ya, memang begitu.

Sekali aku sudah dewasa…
Aku tak bisa kembali ke masa kecilku lagi.
Dewasa, sebuah gerbang yang dari dulu tak ingin kubuka gemboknya
Aku memang memiliki kuncinya, tapi entah apa yang membuat, egh,
Rasanya tak ingin membuka kunci gembok gerbang yang satu ini…

Hidup memang kabur, blur…
Itu benar, memang…

Tapi untuk jalan dibalik gerbang ini, kelihatan lebih mengerikan
Kabutnya terlalu tebal… asap dimana-mana
Semak belukar agaknya sudah merambat ke setiap sudut jalanan…
Ngeri aku melihat dan membayangkannya,
Apalagi menjalaninya..

***

Sekali aku lahir, aku lahir…
Sekali aku lahir, aku hidup…
Aku syukuri (?) memang….

Tapi sering bertanya, benarkah aku punya kekuatan terselubung,
Ehm, ibarat mantera yang bisa kuucapkan kapan saja dimana saja
Untuk dapat bertahan di hamparan yang seperti sehelai daun ini?

Keluhku, Tanyaku, Risauku padamu, "Nona"



Kepada 
seseorang yang kusebut sebagai “Nona”


Dengan hormat,
Pembuka surat ini seperti hendak memulai suatu pembicaraan yang terkesan formal, bukan?
Tapi tidak demikian…

Kamuflase…
Hehe, aku bohong, “Nona”….
Maaf, kalau selama ini aku menjejak dirongga hatimu yang terdalam
Jalan setapakmu begitu kering, mungkin karena itu kau tak melihat aku meninggalkan jejak disana.

“Nona”, mengapa tak kau sirami taman hatimu dengan sedikit air?
Bukankah tanah akan menjadi lebih subur jika kau beri sedikit air?

“Nona”, mengapa tak kau coba memanggil seorang pengurus kebun untuk memperhatikan bunga-bungamu yang hampir layu?
Bukankah akan lebih baik jika ada dia yang merawatnya, rasaku kau seperti tak punya waktu hanya untuk sekedar menyirami dan memupuki bunga-bunga ditaman hatimu?

”Nona”, mengapa tak kau bukakan jendela lebar-lebar untuk membiarkan udara bebas masuk, sekaligus, biarkan bias-bias matahari masuk kedalam ruanganmu yang, egh, (maaf, seperti penjara bawah tanah) terasa agak dingin dan lembab itu?

”Nona”, mengapa kau menutupi wajahmu dengan berpayung langit mendung?
Katamu kau suka biru, tapi mendung sama sekali bukan biru, “Nona”…
Mengapa??

-07.04.11 hingga tak terhingga : infinite-



Sebuah kehilangan: saat ini ingin menjauh
Diatas bukit, tepian danau, bahkan laut sekalipun...

sepi, padamu kucari inspirasi
sunyi, padamu kutapaki imaji
tapi sayangnya, tak kutemui...


Ah, kota sekecil inipun ada kalanya terdengar berisik sekali!!!
kadang aku jadi benci....

Gawat... tampaknya hilang arah
Aku butuh bicara, tapi (mungkin) bukan saat ini

***
Sebuah SHOCK: pukulan telak, aku Knocked Out...

Apa butuh perjuangan?
pagi ini aku mulai meragu
manusia itu makhluk antara
hidup hanya diperbatasan...

batas antara ada dan tiada
iblis atau malaikat
hitam atau putih
hidup atau mati...
hanya sebatas kemarin, hari ini dan nanti...

Sialnya, aku tak merasa menang atau kalah...
aku tak merasa apa-apa.
Haha..ini yang terbaik mungkin...

Mungkin...
Mungkin...