"Pathetic Romantic" on the movie...
- ..
Helloooo duniaaaaa....
Ah, ga tahan nih jari-jari pengen ngetik sesuatu yang non akademis. (maaf Pak Dosen, saya ga kuat lagi baca teori malam ini, huweee... (TT___TT) )
Ah, ga tahan nih jari-jari pengen ngetik sesuatu yang non akademis. (maaf Pak Dosen, saya ga kuat lagi baca teori malam ini, huweee... (TT___TT) )
Kali ini mau nyoba nyinggung
tentang scene paling romantis di
film-film barat yang pernah aku tonton. Dua diantaranya adalah “a Walk to Remember” dan “Con Air”, ga
lupa juga disertakan OST yang jadi background
musicnya momen-momen itu... Let’s
cekidot.
Aku bukan berniat bikin sebuah
sinopsis sih, cuma sepenggal bagian dimana kesan romantisnya benar-benar terasa
di dua film ini.
Tragedi Landon
dan Jamie : a Walk to Remember
Sesudah Jamie diajak jalan sama
Landon, malam itu Jamie kelihatan senang banget, karena selama ini ngga ada
seorang teman cowok yang pernah mengajak dia keluar malam setidaknya untuk
jalan keliling kota. Di tengah perjalanan, Jamie yang tadinya sudah memperingatkan
Landon untuk tidak jatuh cinta sama dia, pelan-pelan mulai bilang “I’m sick-aku sakit”. Dan Landon yang kebingungan
mengajaknya segera bergegas pulang lalu memintanya minum obat. Landon sama
sekali tak punya gambaran tentang penyakit berat yang diderita Jamie sampai
akhirnya Jamie memberanikan diri bilang bahwa dia mengidap Leukimia, penyakit
yang kemungkinan untuk sembuhnya sangat-sangat tipis. Landon yang kaget
mendengar pengakuan Jamie serasa tersambar petir, malam itu dia benar-benar
bingung tak tahu harus berbuat apa dan bersikap bagaimana, yang jelas dia
sangat sedih mendengar pengakuan Jamie.
Tapi Landon tak menyerah, dia tak meninggalkan Jamie begitu saja setelah dia tahu keadaan yang sebenarnya, justru dia malah ingin membantu Jamie merealisasikan daftar impian-impian yang dia ingin capai sebelum dia menghadap Tuhan. Dan itu terasa manis sekali. Tragis, tetapi manis. Ckckck...
Tapi Landon tak menyerah, dia tak meninggalkan Jamie begitu saja setelah dia tahu keadaan yang sebenarnya, justru dia malah ingin membantu Jamie merealisasikan daftar impian-impian yang dia ingin capai sebelum dia menghadap Tuhan. Dan itu terasa manis sekali. Tragis, tetapi manis. Ckckck...
Berikut ini cuplikan dialognya
dalam bahasa asli (English):
Jamie: I'm sick.
Landon: I'll take you home. You'll be be...
Jamie: No. Landon! I'm sick. I have Leukemia.
Landon: No. You're 18. You - you're perfect.
Jamie: No. I found out two years ago and I've stopped responding to treatments.
Landon: So why didn't you tell me?
Jamie: The doctor said I should go on and live life normally as best I could. I - I didn't want anybody to be weird around me.
Landon: Including me?
Jamie: Especially you!
[Jamie looks down]
Jamie: [Landon gets upset]
Jamie: Ya know, I was getting along with everything fine. I accepted it, and then you happened! I do not need a reason to be angry with God.[ Jamie runs away]
Landon: I'll take you home. You'll be be...
Jamie: No. Landon! I'm sick. I have Leukemia.
Landon: No. You're 18. You - you're perfect.
Jamie: No. I found out two years ago and I've stopped responding to treatments.
Landon: So why didn't you tell me?
Jamie: The doctor said I should go on and live life normally as best I could. I - I didn't want anybody to be weird around me.
Landon: Including me?
Jamie: Especially you!
[Jamie looks down]
Jamie: [Landon gets upset]
Jamie: Ya know, I was getting along with everything fine. I accepted it, and then you happened! I do not need a reason to be angry with God.[ Jamie runs away]
(dikutip dari http://natasyaolivia.blogspot.com/2011/01/walk-to-remember.html)
Saat Jamie bilang “I’m sick”
pelan-pelan mengalun lagu “I Dare You to
Move” yang dibawakan band Switchfoot. Dan menurutku ini adalah
bagian yang benar-benar menyayat hati. Keren.
An Emergency Landing
in Las Vegas: the meet of the Poe’s
Satu lagi action movie yang sisi romatisnya ngga kalah kayak drama-drama
melankolik. Con Air.
Bagian yang bikin film ini
kelihatan rusuh sekali adalah bagian dimana Cameron Poe (Nicholas Cage)
berjuang mati-matian untuk mendaratkan pesawat yang sudah dibajak oleh
*rekan-rekan narapidananya di kota yang padat merayap Las Vegas. Pesawat yang
sudah tak terkendali melayang rendah di atas kota Vegas, dan Poe berusaha
memaksa pilot dadakan yang juga seorang napi (maaf, lupa namanya) untuk segera
melakukan landing sementara pesawat
sudah kehabisan bahan bakar dan mustahil untuk mendaratkannya dengan safe di bandara terdekat, McCarran Int’l
Airport. Keadaan ini membuat mereka semua panik.
Cameron Poe yang sudah bebas
tahanan bisa saja meninggalkan situasi yang hectic
itu, namun loyalitasnya pada seorang teman yang sakit, O’dell, membuatnya
bertahan dan mengusahakan yang terbaik yang bisa ia lakukan untuk temannya yang
sedang terluka itu. Cameron yang berniat menemui istri dan anaknya menahan rasa
rindunya yang teramat sangat demi menyelamatkan temannya, meskipun pada saat
itu, Casey, putri tunggalnya, sedang berulang tahun. Setelah berjuang sekian lama, akhirnya pesawat
pun mendarat dengan hantaman yang keras di sebuah lobi hotel dan menabrak tiang
penyangga sampai akhirnya pesawat berhenti dengan terpaksa. Setelah pesawat berhenti dan mereka berhasil
keluar, dan setelah mengalami perkelahian yang cukup alot, akhirnya Cameron
mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Tricia, istrinya, dan Casey, putrinya.
Dengan menggenggam sebuah boneka kelinci yang sudah lusuh karena sempat tersapu
air di jalanan, dan dalam keadaan yang amat sangat tak mendukung, di antara
kerusuhan dan karut marut kota akibat kejadian jatuhnya pesawat itu, dan dengan
penampilan yang begitu berantakan, akhirnya
Cameron memberanikan diri untuk menemui mereka di salah satu sisi jalan.
Dengan canggung Tricia menyapa
Cameron, sepenggal dialognya:
Trisha Poe: 'Hello Cameron'
Cameron Poe: 'Hello hummingbird’
Tricia memperkenalkan Cameron kepada
Casey, putri satu-satunya itu. Casey yang merasa takut melihat penampilan urakan
ayahnya yang belum pernah ia temui itu menyelipkan wajah mungilnya dibalik baju
ibunya, Tricia. Cameron menyodorkan boneka lusuh itu sebagai hadiah ulang tahun
Casey, dengan ragu-ragu Casey menerimanya setelah diperintahkan ibunya.
Saat Cameron perlahan-lahan
merangkul dan memeluk Tricia, lamat-lamat mengalun suara halusnya Trisha
Yearwood membawakan lagu “How do
I Live”-nya. Bagian ini terasa sangat romantis, entah kenapa, ditengah ke-hectic-an situasi saat itu, pemandangan
saat The Poes saling berpelukan sangat menyentuh hati. Uh, romantis sekali.....
(^__^)d
_____________________
That’s it. Sekian, terima kasih.
INNP. 04.07.12
hm.. ini mode 'pathetic', lalu... ada kah sub-genre romantic yang lain, Goddess..?
yang 'sweet' mungkin.. atau yang 'twist',, :D
yang pathetic itu terasa sweet bg, ahahaha.. in this case, sih.. :)
Mendayu-dayu ah, kamu.. :)
ahaha, kan wajar aja Aa, kita ras Melayu, melagu mendayu-dayu.
Yuhuuu..
ya, sisi 'getir' romansa biasa nya punya sisi yang lebih enak buat diejawantah..