Kepada 
seseorang yang kusebut sebagai “Nona”


Dengan hormat,
Pembuka surat ini seperti hendak memulai suatu pembicaraan yang terkesan formal, bukan?
Tapi tidak demikian…

Kamuflase…
Hehe, aku bohong, “Nona”….
Maaf, kalau selama ini aku menjejak dirongga hatimu yang terdalam
Jalan setapakmu begitu kering, mungkin karena itu kau tak melihat aku meninggalkan jejak disana.

“Nona”, mengapa tak kau sirami taman hatimu dengan sedikit air?
Bukankah tanah akan menjadi lebih subur jika kau beri sedikit air?

“Nona”, mengapa tak kau coba memanggil seorang pengurus kebun untuk memperhatikan bunga-bungamu yang hampir layu?
Bukankah akan lebih baik jika ada dia yang merawatnya, rasaku kau seperti tak punya waktu hanya untuk sekedar menyirami dan memupuki bunga-bunga ditaman hatimu?

”Nona”, mengapa tak kau bukakan jendela lebar-lebar untuk membiarkan udara bebas masuk, sekaligus, biarkan bias-bias matahari masuk kedalam ruanganmu yang, egh, (maaf, seperti penjara bawah tanah) terasa agak dingin dan lembab itu?

”Nona”, mengapa kau menutupi wajahmu dengan berpayung langit mendung?
Katamu kau suka biru, tapi mendung sama sekali bukan biru, “Nona”…
Mengapa??



”Nona”, mengapa kau tak selalu membiarkan mereka memanggil namamu demikian indahnya… Namamu indah, mereka bilang itu padaku, “Nona”…

“Nona”, sungguh, kadang aku merasa terlalu sulit untuk memahami isi hatimu, maksud dan arah langkahmu.. Sungguh, kadang aku merasa tak sanggup lagi untuk hidup bersamamu… Disini… terlalu dingin, “nona”…
Mungkin memang bukan maksudmu membiarkan aku untuk mati terkubur dingin dan sepi di alam hatimu… Tapi, “Nona”… maaf, aku tak bisa lagi bersamamu…

“Nona”… Dindingmu tak pernah ada coretan… Selalu kosong dan rata…
Mengapa tak kau tuliskan disitu, untuk setidaknya hanya ‘satu nama’ saja…

Kau tau ”Nona”, sebenarnya, ada begitu banyak “mengapa” yang ingin kutanya…
Tapi aku takut, uhm… Takut kalau-kalau kau tak sanggup, atau bahkan tak mau menjawabnya…

”Nona”….
Ini rahasia kita berdua… Hanya kau dan aku saja, tapi jika keadaan memaksa, surat ini akan kubuka, kuperbanyak dan kusiarkan pada dunia, biar mereka semua tau… 

Dan jika itu bukan kau, maka itu aku yang menulisnya, “Nona”…

Tetaplah tersenyum, “Nona”.


Dari aku, seseorang yang kau kenal dengan sangat baik.