Lagi, di Damri hari ini
Dalam perjalanan lain mencari-cari inspirasi
Ke sana. Ke sini.
Lagi, di Damri
Ragaku berdiam di antara jajaran kursi
Berdampingan dengan manusia asing
Yang sama sekali tak kukenali
Yang kepalanya berayun kesana kemari
Karena rasa kantuk yang teramat sangat merajai
Insomnia tadi malam, barangkali?

Ah, persetan dengan itu!

Pikiranku sesaat mengembara ke masa lalu
Singgah di sebuah perhentian yang menyesakkan : trauma?
Entah, mungkin itu namanya

Berkelana jauh ke masa depan
Aku mengetuk sebuah pintu milik Sang Mimpi
Namun tak dibukakan olehnya

Mengapa?
Apa karena aku sedang ada dalam realita?

“Kau terlalu pengecut untuk bermimpi, kau tak pantas berada di sini!”, bentaknya
Kejam…

Lalu, aku harus apa? Harus bagaimana?

“Tanya diri sendiri! Kembalilah kepada ‘kini’!”
Aku tertegun

Sejenak aku kehilangan bayanganku sendiri di bola mata Sang Mimpi
Yang sedari tadi mengamati dan berinteraksi lewat jendela Imajinasi

Aku terisak
Terlalu takut untuk tinggal berlama-lama bersama masa lalu dan sejuta kenangannya
Dan terlalu pengecut untuk mengunjungi masa depan dengan segala impiannya

Maka kuputuskan aku harus dengan berani memilih berhadapan dengan  “Kini”
Karena hanya dia yang kumiliki saat ini

Tak untuk menyesali yang telah terjadi di masa lalu
Tak juga untuk mencipta penyesalan baru untuk masa depan
Aku berhadapan dengan Kini dan Sekarang, di sini, di tempat di mana aku ada
Aku tak akan lari dan menjadi berang
Inginku, dengan keyakinan dan dengan tenang
Kuhadapi segala kekinian hidup
dan hidupku saat ini, kini
berharap mendapati sebuah "nanti" yang menawan hati... (^_^)


innp. 30.04.12. Akhir April.